Sabtu, 16 November 2013

Pentingnya Pemberi Modal Usaha untuk Usaha Mandiri


Modal Usaha Rental Ps3, Usaha Mandiri Info, Modal Usaha Fotocopy, Pinjaman Bni, Kta Mandiri, Modal Usaha Laundry Kiloan, Modal Usaha Futsal, Pinjaman Bank, Pinjaman Mandiri Syariah, Modal Usaha Percetakan, Pengertian Modal Usaha, Usaha Mandiri Rumahan, Modal Usaha Cuci Mobil, Usaha Mandiri Modal Kecil, Usaha Mandiri Di Rumah, Modal Usaha Toko Kelontong, Simulasi Mandiri, Pinjaman Mandiri Mikro, Usaha Mandiri Related Posts, Usaha Mandiri Makmur


Berwirausaha? Siapa takut?! Semua orang pasti ingin berwirausaha. Tetapi rata-rata terganjal oleh modal yang tidak ada. Kalau saja ada pemberi modal usaha, maka semua orang pasti giat berwirausaha. Selama ini masalah modal usaha memang merupakan kendala paling utama jika kita membicarakan kegiatan wirausaha.

Sebenarnya, semua orang mengakui dan menyadari bahwa saat sekarang ini mencari pekerjaan sangat sulit. Kalaupun ada lowongan pekerjaan, maka tidak perebutannya sangat ketat dan persaingannya juga sangat tinggi.

Tidak semua orang dapat memperoleh lapangan pekerjaan yang diharapkan. Walaupun mereka telah berusaha sekuat tenaga tetapi tetap saja sulit. Satu-satunya jalan, mereka harus berani berwirausaha, tetapi adakah pemberi modal untuk suatu usaha yang mau mengulurkan tangan?

Proposal Pengajuan Bantuan

Untuk dapat memperoleh pemberi modal usaha, maka setidaknya kita harus membuat beberapa proposal pengajuan bantuan modal usaha. Kita harus membuat proposal ke beberapa institusi pemerintah, swasta, atau mungkin ke perorangan yang kita anggap mau memberikan bantuan modal usaha. Dengan demikian, kita mendapatkan modal untuk berwirausaha.

Dengan proposal ini, maka kita berusaha untuk memberikan gambaran kepada calon pemberi modal untuk suatu usaha tentang segala hal yang kita lakukan. Dalam proposal inilah kita memberikan gambaran secara jelas segala yang akan kita lakukan dan keuntungan yang akan kita dapatkan jika melakukan usaha ini. Proposal ini kita ajukan kepada mereka yang bermodal dengan harapan mereka mau bekerjasama dengan kita.

Proposal pengajuan bantuan modal ini kita susun agar perusahaan atau pemilik modal memberikan bantuan untuk kita berwirausaha. Dengan demikian, maka kita dapat bekerja sebagaimana isi proposal yang kita ajukan. Selanjutnya dengan bantuan modal tersebut, kita dapat membuka lapangan kerja, minimal untuk diri kita sendiri.

Ada hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan proposal untuk mengajukan bantuan atau kerjasama dalam mendirikan suatu bidang usaha. Kita harus mampu menuliskan secara detil apa saja yang dibutuhkan dalam usaha tersebut. Semakin detil dan terperinci dalam membuat proposal maka hal tersebut semakin baik.

Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan kita telah mampu memperhitungkan semua hal dengan sangat detil. Dengan demikian akan menunjukkan kredibilitas dan kesungguhan kita ketika akan menjalankan usaha yang terdapat dalam proposal itu nantinya. Jangan lupa juga untuk mencantumkan seberapa besar kemungkinan untuk gagal dan apa saja yang akan ditanggung jika usaha tersebut mengalami sebauh kegagalan.

Yang tidak kalah penting juga adalah analisa kesuksesan dan keberhasilan dalam menjalankan usaha tersebut. Sebagai seorang yang mengajukan proposal hendaknya kita juga harus jujur ketika menulis itu semua. Hal tersebut akan dijadikan sebagai sebuah gambaran seberapa kompeten kita dan seberapa besar kita bisa dipercaya oleh orang lain untuk memegang amanah yang akan diserahkannya.

Ketika kita dalam membuat sebuah proposal saja sudah berlaku tidak adil atau curang maka tentu para pemberi modal yang akan digunakan untuk usaha akan berpikir ulang. Setiap orang pasti mampu memperhitungkan segala hal yang akan terjadi baik yang ada di tulisan dan dilapangan pasti bisa diprediksikan kebenarannya. Jangan sampai kita ketahuan berbohong dalam pembuatan proposal yang melebihi batas normal. Jika hal tersebut yang terjadi maka kemungkinan besar adalah dana yang akan diberikan tidak akan pernah cair.

Namun sebaliknya, jika kita berlaku jujur dalam pembuatan proposal maka kemungkinan besar dana yang akan diberikan baik sebagai pinjaman maupun kerjasama akan bisa dicairkan. Dengan demikian usaha yang akan kita rintis bisa berjalan dan berdiri dengan baik.

Memilih jenis kerjasama

 Agar kita dapat bekerja dengan nyaman, maka kita perlu mengetahui jenis kerjasama yang kita lakukan. Hal ini sangat penting sebab sangat terkait dengan kondisi masa depan. Setidaknya kita tidak ingin merugi di akhirnya nanti. Segala hal yang ada di dalam proposal seharusnya sudah menggambarkan segala hal yang akan dilakukan dalam pekerjaan.

Bahwa, jika dalam hal ini kita katakan sebagai pemberi modal untuk suatu usaha, pada kenyataannya pemberian tersebut bukan sekedar pemberian. Modal yang mereka berikan kepada kita sebenarnya merupakan hutang dengan bunga lunak atau tanpa bunga sama sekali.

Dengan mengetahui model kerjasama, khususnya terkait dengan pemodalan, maka kita mengenal beberapa pola pemberian modal usaha, misalnya:

1. Model dana bergulir

Model dana bantuan bergulir ini merupakan bantuan modal wirausaha yang diberikan kepada seseorang untuk melakukan usaha menggunakan modal yang ada. Dalam konteks ini, pemberi modal yang akan digunakan untuk usaha hanya memberikan dukungan modal dan peminjam harus mengembangkan modal tersebut dalam pekerjaannya.

Dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan kesepakatan yang dibuat, maka peminjam harus mengembalikan dana pinjaman tersebut, baik keseluruhan ataupun secara berangsur. Biasanya kita menerapkan model pengembalian secara berangsur.

Kita tidak menambahkan bunga atau apapun kepada peminjam melainkan peminjam hanya berkewajiban mengembalikan modal kerja. Tentunya dalam hal ini pengembalian setelah peminjam mendapatkan hasil dari pemberdayaan modalnya.

Pada bulan pertama sampai kedua, mungkin peminjam belum mengembalikan sebagian modalnya. Tetapi, pada bulan ketiga, peminjam harus mengembalikan sebagian modal yang dipinjam. Dana yang dikembalikan ini selanjutnya akan digulirkan kepada orang lain yang membutuhkan.

Sementara peminjam pertama sudah dapat menggunakan hasil usaha sebagai modal kerja. Hasil usaha yang kita maksudkan dalam hal ini adalah keuntungan usaha yang didapatkan peminjam selama dua bulan masa peminjaman.

Dengan demikian, maka ada satu lagi paket dana yang dapat dipinjamkan kepada orang lain. Berarti dalam pola modal dana bergulir ini, dana utama tetap. Sementara para peminjam mendapatkan modal dari hasil usahanya selama dua bulan menggunakan modal pinjamannya.

Dengan demikian, maka peminjam harus bertanggungjawab terhadap dirinya dan orang lain yang juga mengharapkan bantuan dana bergulir ini. Sistem yang seperti ini sebenarnya sangat rawan sekali untuk bisa bergulir pada yang lainnya. Kemungkinan trersebut bisa saja terjadi karena dana yang akan digunakan oleh seseorang bisa saja tidak kembali dikarenakan oleh beberapa faktor.

Faktor tersebut bisa saja disengaja maupun tidak disengaja. Terlepas dari itu semua, yang jelas ada kemungkinan jika dana yang bergulir pada satu orang itu macet maka kemungkinan untuk orang selanjutnya tidak akan mampu menikmati danan bergulir ini yang akan digunakan sebagai sebuah modal usaha.

Oleh karena itu, meskipun hanya bersifat pinjaman modal yang tidak memiliki bunga sama sekali tetapi harus memiliki aturan yang jelas dalam pengembaliannya. Ada jangka waktu yang harus ditentukan ketika pinjaman itu dicairkan. Selain itu juga, ada sebuah perjanjian yang harus dibubuhkan materai agar ada kekuatan hukum yang mampu menjerat seseorang ke ranah hukum jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

2. Model bantuan bunga ringan

Bantuan modal bunga ringan ini merupakan salah satu jenis permodalan usaha yang diberikan seseorang atau  institusi dengan mewajibkan peminjam mengembalikan dana pinjaman dengan bunga kecil. Tentunya model modal seperti ini memberikan manfaat yang maksimal jika diterapkan secara baik dan bertanggungjawab.

Bantuan model ini, sebenarnya sudah banyak kita jumpai dalam kehidupan kita. Dan, memang jenis bantuan ini cocok diterapkan pada masyarakat yang mempunyai kegiatan usaha, wirausaha. Jika tidak, maka bantuan jenis ini tentunya sangat memberatkan kehidupan kita. Hal ini karena walaupun bunganya kecil.

Tetapi, demi dapat melakukan kegiatan wirausaha, maka banyak orang yang memanfaatkan bantuan bunga rendah ini. Dan, ternyata banyak yang berhasil dalam usahanya.

3. Model Kerjasama Murni

Dalam hal ini adalah seseorang mencoba memberikan modalnya untuk dikelola menjadi sebuah usaha yang telah ditentukan. Tentu saja usaha tersebut biasanya telah disepakati oleh kedua belah pihak. Jika yang terjadi adalah kerja sama maka biasanya jika terjadi sebuah kerugian maka sudah tentu akan ditanggung bersama.

Dalam kerja sama pihak pemodal bisa saja sebagai pemodal murni tanpa ikut mengelolah usaha tetapi juga bisa sebagai pemodal sekaligus pengelolah usaha. Tentu saja jika seorang pemodal memiliki peran ganda pasti akan mendapatkan bagian yang ganda pula.

Bantuan modal usaha memang sangat diharapkan oleh banyak orang. Hal ini karena untuk mencari pekerjaan sangat sulit, maka wirausaha adalah alternative bekerja dan untuk itu membutuhkan modal dari para pemberi modal untuk suatu usaha mandiri. Maukah Anda menjadi salah satu pemberi modal untuk suatu usaha??!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar