Selasa, 31 Desember 2013
Kelenteng Dengan lukisan Ala Komik Di Jawa Timur
Kelenteng sebagai tempat peribadatan umat tri Dharma memiliki keindahan dalam bentuk bangunan dan berbagai ornamen di dalamnya. Salah satunya adalah ornamen yang berupa lukisan-lukisan yang bentuknya seperti lukisan ala komik.

Lukisan-lukisan itu disapukan dalam lembaran kertas yang berwarna putih dan menggunakan tinta yang berwarna hitam. Lukisan itu menuturkan tentang beragam cerita dalam legenda Tiongkok kuno. Diantara kelenteng-kelenteng yang terdapat lukisan indah itu adalah Kelenteng Hok Swie Bio, Kelenteng Tjoe Tik Kiong dan Kelenteng Sumber Naga.
1. Kelenteng Hok Swie Bio di Kota Bojonegoro

Kelenteng yang berlokasi di jalan Jaksa Agung Suprapto ini berada di area yang tidak terlalu luas dengan bangunan kelentengnya yang cukup kecil.

Berbagai perlengkapan dan ornamen untuk beribadah umat Tri Dharma terdapat di kelenteng ini.

Ada yang unik di kelenteng ini dan menjadikannya tampak beda dengan kelenteng-kelenteng lainnya. Karena di kelenteng Hok Swie Bio ini terdapat banyak lukisan dengan menggunakan media kertas dan tinta hitam.

Lukisan dalam berbagai ukuran kertas tentang berbagai kisah dan legenda ala Tiongkok itu terbuat dari tangan.

2. Kelenteng Tjoe Tik Kiong Di Pasuruan
Lukisan ala komik dengan kisah legenda Tiongkok kuno juga terdapat di Kelenteng yang bernama Tjoe Tik Kiong di Jalan Lombok no 7 - Kota Pasuruan.


Di belakang gerbang terdapat panggung mini untuk pementasan wayang Potehi yang biasa dipentaskan mengikuti agenda umat kelenteng ini yang memiliki hajatan tertentu dan lakon wayang dengan kisah tertentu pula. Setahun sekali, panggung wayang Potehi itu mementaskan lakon tentang Kwan Sing Tee Koen ( Dewa Kwan Kong ) yang menjadi salah satu dewa utama di kelenteng ini.

Sekitar 12 meter dari panggung mini terdapat gerbang dengan ornament patung singa yang seolah menjadi penjaganya. Pada bagian atas gerbang ini terdapat ornament sepasang patung naga.
Setelah melintasi gerbang itu, barulah saya beberapa ruangan yang ada di kelenteng ini yaitu ruangan kelenteng utama , ruangan altar Kwan Sing Tee Koen dan ruangan untuk kantor.


Pada halaman depan tampak sepasang patung Singa Kilin dengan terpasang berbagai hiasan yang menggantung pada tubuhnya. Selain itu juga terdapat tungku pembakaran yang berbentuk pagoda.


Di bagian depan ruangan utama terdapat beberbagai perlengkapan ibadah dengan berbagai ornament khas kelenteng seperti hiolo, lilin, lampion, hio dan yuswa, relief harimau, relief naga dan sebagainya.
Yang menarik, juga terdapat pajangan replika senjata-senjata milik para dewa.



Selain lukisan dalam bentuk lembaran kertas, di kelenteng ini juga ada lukisan yang ditorehkan pada dinding ruangan kelenteng. Lukisan itu juga tampil berwarna dengan gaya lukisan klasiknya.

=======================================================================
Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Cara Mudah Membuat Toko Online
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog OLeh-oleh Khas Tuban
Bebatuan yang Indah Dan Bercahaya Di Lamongan
Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur
Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono
Kisah Batu Kodok Di Lamongan
Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe
Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta
Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan
Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk
Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga
Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban
Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Bebatuan yang Indah Dan Bercahaya Di Lamongan
Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur
Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono
Kisah Batu Kodok Di Lamongan
Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan
Patung Gajah Mungkur Yang Unik Di Gresik
Pelabuhan Kuno Yang Legendaris Di Tuban
Merenda Kenangan Di Pantai Pasir Putih SitubondoKisah Batu Gajah Yang Unik Di Tuban
Jejak Nostalgia Wisata Museum Di Surabaya
Menyapa Monyet Liar Di Pemandian Bektiharjo
Indahnya Kesenian Kuda Di Jawa Timur
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe
Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta
Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan
Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk
Uniknya Memancing Di Ranu Grati Pasuruan
Sejuta Kisah Menarik Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Jejak Perjuangan Bangsa Di Museum Benteng Vredeburg
Koleksi Wayang Kulit Di Museum Santet
Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik
Eksotisme Tradisi dan Budaya Dalam Pengantin Betawi
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing BioNostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga
Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban
Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Koleksi Tengkorak Manusia Di Museum Santet
Sumur Gemuling Yang Keramat Di Makam Sunan Bejagung
Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong
Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung
Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura
Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong
Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung
Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura
Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
Oleh-oleh Dendeng Tokek Dari Probolinggo
Ancaman Maut Di Anak Gunung Kelud
Jejak Vandalisme Makam Belanda Di Surabaya
Spa Alami Di Wisata Gunung Kelud
Penampakan Hantu Di Petilasan Gembul
Kelenteng Boo Hway Bio Yang Indah Di Mojoagung
Misteri Gedung Singa Di Kota Surabaya
Nuansa Menegangkan Di Terowongan Gunung Kelud
Tauwa, Kuliner Peranakan Tionghoa Di Nusantara
Sayembara Unik Mengangkat Mesin Ketik Kuno
Sejuta Kekaguman Di Wisata Gunung Kelud
Mobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto
Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum SANTET
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang
Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro
Gadis di Tuban Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi
Kerangka Gajah Purba Di Lamongan
Wisata Religi Di Makam Sunan Giri
Nasi Krawu Yang Nikmat dan Khas Gresik
Kue Pudak yang Nikmat dan Khas Gresik
Gedung Setan Yang Terkenal Di Surabaya
Mengenang Marching Band Sampoerna Yang Fenomenal
Indahnya Panorama Senja Di Pantai Kartini
Pasar Tradisional Di Ranuyoso Yang Eksotis
Kelenteng Sumber Naga Di Kota Probolinggo
Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo
Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Lokomotif Kuno Di Museum Probolinggo
Legenda Tank Amfibi Peninggalan Belanda Di Ranu Grati
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna
Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Nuansa Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Btah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo
Bertemu Bajak Laut Di Lamongan
Indahnya Pasar Bunga Kayun Di Surabaya
Wisat` Laut Tuban Yang Mengecewakan
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir
Nuansa Horor Di Museum Kesehatan
Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban
Ikon Ala Nazi di Kelenteng Kwan Sing Bio
Situs Bangunan Kuno Di Kayangan Api
Rumah Gajah Mungkur Yang Indah Dan Unik
Tips Mencari Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #3
Mengenal Karakter Pemasang Iklan Di Blog
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog
================================================================
3. Kelenteng Sumber Naga Di Probolinggo


Yang menarik, kelenteng ini terdapat gerbang dengan bentuk Stupa yang menggambarkan bahwa kelenteng Sumber Naga ini merupakan tempat ibadah bagi umat Tri Dharma.




Di halaman tengah terdapat sebuah panggung mini untuk pentas kesenian wayang potehi.
Kelenteng Sumber Naga terdiri dari beberapa ruangan. Ruangan yang berada di sebelah kiri merupakan ruangan Tri Darma. Di dalam ruangan terdapat tiga altar untuk Nabi Lao Tze, Budha Sakyawuni dan Nabi Kong Hu Cu.
Sedangkan di sebelah kanan terdapat ruangan altar untuk persembahan Kong Co Kwan Sing Tee Koen atau Dewa Kwan Kong. Di dekat ruangan ini terdapat ruangan untuk kantor dan tata usaha.






Sedangkan di halaman luar di depan gerbang kelenteng terdapat pepohonan yang cukup besar dan rindang. Pepohonan itu mungkin sudah berusia puluhan atau ratusan tahun melihat dari sosok dan bentuk batang dan akarnya.

Bedanya Cewek Dan Cowok Ketika Melakukan Kesalahan
Ketika Cowok Melakukan Kesalahan

Ketika Cewek Melakukan Kesalahan
tetep aja cowok yang mesti selalu minta maap duluan... mengalah buat orang yang kita sayangi adalah suatu bukti seberapa besar perhatian kita...

Ketika Cewek Melakukan Kesalahan
tetep aja cowok yang mesti selalu minta maap duluan... mengalah buat orang yang kita sayangi adalah suatu bukti seberapa besar perhatian kita...sumber
Senin, 30 Desember 2013
Budaya misogini di India

INSIDEN rogol kejam pelajar perubatan di New Delhi, Disember lalu menyebabkan India dicop sebagai negara paling berbahaya untuk golongan itu tanpa mengira peringkat umur dan didakwa turut mengamalkan budaya misogini (tidak suka kepada perempuan).
Tindakan kerajaan memperkenalkan undang-undang dan hukuman tegas dikenakan ke atas individu melakukan jenayah seksual tidak membawa perubahan, sebaliknya episod keganasan ke atas wanita dilaporkan terus meningkat.
Ia tidak hanya melibatkan rakyat tempatan, malah pelancong asing turut menjadi mangsa nafsu serakah segelintir lelaki di negara itu yang tidak mengenal erti belas ihsan.
Peningkatan kes tersebut menyebabkan banyak pihak termasuk negara antarabangsa khuatir dengan keselamatan dan nasib golongan wanita di India.
Menurut Dewan Perniagaan dan Industri India, jumlah pelancong berkunjung ke negara itu selepas tiga bulan insiden rogol beramai-ramai pada Disember lalu dilaporkan berkurangan kepada 35 peratus berbanding tahun lalu.
Aktivis hak asasi manusia turut mengkritik kerajaan selepas didakwa gagal melindungi rakyat mereka sendiri.
Mereka mengecam sikap sambil lewa pihak berkuasa dan badan sistem kehakiman serta menuntut kerajaan India memberi layanan lebih baik kepada golongan wanita di negara itu.
Data rasmi menunjukkan, kes rogol di negara itu meningkat hampir 875 peratus sejak 40 tahun lalu iaitu 2,487 pada 1971 kepada 24,206 pada 2011.
Statistik berhubung kes rogol dan keganasan seksual di India cenderung menjadi kurang tepat kerana stigma masyarakat, sekali gus menjadi faktor utama menyebabkan ia sukar dibandingkan dengan negara lain.
Secara keseluruhannya, Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO) menganggarkan, jumlah keganasan seksual atau fizikal adalah 35.6 peratus.
Ketua Pengarah WHO, Dr Margaret Chan menyifatkan, keganasan ke atas wanita di negara terbabit sebagai satu masalah ‘kesihatan’ dan ‘wabak’ dalam masyarakat.
Sementara itu, pemerhati berpendapat, perkara itu berlaku kerana sistem patriarki iaitu sistem tradisi dipegang atau dikuasai lelaki yang telah lama diamalkan di India.
Selain itu, pornografi dan filem Bollywood sering memaparkan aksi ghairah juga dilihat sebagai punca utama keganasan seksual berleluasa.
Menurut aktivis wanita, masalah keganasan dan ketidakadilan ke atas wanita dikatakan bermula sejak dalam kandungan.
Pengguguran bayi berdasarkan jantina diteruskan, walaupun ia melanggar undang-undang negara itu dan bancian 2011 menunjukkan bilangan perempuan adalah rendah berbanding lelaki dengan nisbah 940:1,000.
Kebanyakan ibu bapa lebih suka mendapat anak lelaki kerana mereka tidak mahu membayar dowry (wang hantaran) dan menganggap anak perempuan sebagai bebanan.
Pengasas ApneAap, sebuah organisasi pembela hak wanita, Ruchira Gupta berkata, anak perempuan dalam sesebuah keluarga di India sering mendapat layanan berbeza berbanding adik-beradik lelakinya yang lain.
“Mereka terpaksa berhenti sekolah untuk membantu keluarga di rumah atau dipaksa berkahwin. Masyarakat seperti lebih menghargai lelaki berbanding wanita,” menurutnya.
Peguam Mahkamah Tinggi, Kirti Singh memaklumkan, kebanyakan kes rogol berprofil tinggi melibatkan golongan muda dan penganggur.
Susulan itu, kerajaan berikrar untuk menangani masalah itu termasuk melanjutkan tempoh hukuman.
Kementerian Pelancongan turut melancarkan kempen ‘Saya Hormat Wanita’ di seluruh negara selepas insiden rogol melibatkan pelancong warga Switzerland dan AS beberapa bulan lalu.
Pakar berpendapat, pertumbuhan pesat bandar di India mewujudkan jurang masyarakat didominasi lelaki dan ia turut menjadi penyumbang kepada permasalahan tersebut.
Walaupun pelbagai bantahan dan kempen dilakukan, penindasan dan keganasan seksual ke atas wanita serta budaya misogini masih sukar dihentikan.
Siapa harus dipersalahkan?
Minggu, 29 Desember 2013
Rosyam Nor belum menyerah

Rosyam Nor
NAMA Rosyam Nor suatu ketika dulu sememangnya cukup gah dan berada dalam kelas yang tersendiri sebagai hero drama mahupun filem di Malaysia.
Namun seiring dengan kehadiran pelakon baru dalam industri seni, nama Rosyam yang kini sudah bergelar Datuk, mula tenggelam dengan populariti pelakon seperti Aaron Aziz, Adi Putra, Shaheizy Sam dan ramai lagi.
Akui pemilik Suhan Movies & Trading Sdn Bhd ini, dia pernah melalui satu fasa yang perit apabila ada pihak seolah-olah menidakkan kehadirannya dalam industri seni sehingga dia terpaksa ‘berehat’ dari industri seni selama dua tahun.
“Secara peribadi sebagai seorang pelakon, saya tidak mahu berhenti di tengah jalan dan saya mahu bawa nama Rosyam Nor ditahap yang tinggi.
“Tetapi sejak dua tahun lalu saya tidak dipandang sehingga saya terpaksa ambil keputusan untuk berehat bagi mencari sebuah karya yang baru untuk saya.
“Kini, saya harus mengucapkan terima kasih kepada Datuk Yusof Haslam dan Syamsul yang memberikan kepercayaan kepada saya untuk membawakan watak Tailong.
“Watak itu ibarat permulaan baru untuk saya dan saya akui selepas menjayakan watak tersebut, barulah saya dipandang semula,” ujarnya kepada Zass.
Sememangnya harus diakui, biarpun sudah berusia 46 tahun, ternyata Rosyam masih berbisa dalam menjayakan watak antagonis dan aksi dalam filem KL Gangster 2.
“Saya akui menemui rentak lakonan semula selepas membintangi KL Gangster 2 dan ternyata bukan usia seseorang pelakon itu yang menjadi ukuran untuk menjayakan sesuatu watak.
“Saya juga mahu membuktikan kesangsian sesetengah pihak yang merasakan pemilihan saya untuk membintangi filem tersebut adalah silap. Apatah lagi walaupun watak itu jahat, ia menjadi satu watak popular dan disukai.
“Sebenarnya apa yang penting adalah kredibiliti seseorang pelakon itu dan saya anggap watak Tailong itu adalah kejayaan peribadi saya. Selain itu secara tidak langsung ia memberi laluan kepada pelakon seangkatan saya untuk kembali menyinar,” katanya.
Menurut Rosyam, selepas membintangi filem tersebut, dia mula menerima banyak tawaran lakonan, namun terpaksa menolak kerana kekangan waktu dan watak yang diberikan.
“Saya bukan mahu mendabik dada kerana banyak menolak tawaran filem kerana sebenarnya apa yang penting adalah siapa karyawan di belakang saya; siapa pengarah, krew, penulis skripnya.
“Ini kerana saya tidak pernah menganggap diri saya hebat kerana yang hebat sebenarnya adalah karyawan ini kerana mereka yang membentuk diri saya.
“Jadi saya tidak boleh gelojoh dan cari sesuatu yang baik dan terima tawaran dengan perbincangan yang terperinci,” katanya.
Di tebak mengenai watak yang barangkali menjadi idamannya, Rosyam berkata, soal watak bukan lagi keutamaan baginya.
“Saya impikan watak yang boleh mencabar kredibiliti saya, yang membuatkan saya takut kerana saya boleh buat yang terbaik atau tidak,” katanya.
Tailong jadi ikutan
Dalam pada itu, Zass turut mendengar desas-desus bahawa watak Tailong kini menjadi ikutan beberapa pelajar sekolah sama seperti watak Sharnaaz sebagai Lan Todak dalam filem Juvana baru-baru.
Di tebak mengenai penularan tersebut, Rosyam berkata, dia berharap pelajar kini lebih bijak dan tidak terikut dengan sisi jahat lakonannya sebaliknya mengikut sisi yang lebih positif.
“Ingin saya jelaskan watak Tailong adalah imaginasi pengarah untuk watak antagonis dan apa yang Tailong buat sememangnya salah dari sudut agama, keselamatan. Malah pada penghujung cerita juga penonton dapat melihat Tailong sudah menerima pembalasan di atas perbuatannya.
“Jadi pada sesiapa yang meminati watak Tailong, saya berharap mereka mengikut cara yang lebih positif iaitu bagaimana saya berusaha dalam memastikan watak Tailong menjadi dan melihat bagaimana kredibiliti saya dalam menjayakan watak Tailong. Sama juga macam belajar, jika anda pelajar tercorot dalam kelas sekalipun jika anda berusaha bersungguh-sungguh tidak mustahil akan berjaya.
“Selain itu bagi mereka yang meminati bidang lakonan, anda mungkin boleh jadikan watak Tailong itu sebagai pembakar semangat dan dorongan untuk berjaya sebagai pelakon,” jelasnya.
Bersyukur dengan anugerah
Sementara itu, berkongsi perasaannya dikurniakan gelaran Datuk yang diterimanya sempena ulang tahun ke-75 Yang Dipertua Negeri Melaka, Tun Mohd Khalil Yaakob, Rosyam menganggap ia sebagai satu penghargaan kepada anak seni sepertinya.
Katanya, ia menganggap penganugerahan itu sebagai satu tanggungjawab besar kepada karier dan juga industri seni amnya.
“Saya amat bersyukur dengan penganugerahan itu dan ternyata ada orang yang menghargai anak seni seperti saya.
“Saya juga berharap anugerah ini akan memberi motivasi terutamanya golongan muda untuk berjaya kerana sebenarnya apa yang dilakukan pasti diambil kira,” katanya.
Bagaimanapun dalam kegembiraan mendapat anugerah tersebut, masih ada yang mempertikaikan gelaran tersebut dan beranggapan golongan selebriti mudah mendapat gelaran Datuk.
Tidak melenting dengan pemikiran dan cakap-cakap belakang sesetengah pihak tersebut, jelas Rosyam bukan semua artis berpeluang mendapat gelaran tersebut.
“Kita ada berapa ribu artis tetapi hanya beberapa kerat sahaja yang dikurniakan gelaran Datuk. Tapi bagi saya ini adalah kenyataan yang orang seni perlu hadapi.
“Tak semua orang suka apa yang kita buat atau kita peroleh. Lagipun gelaran seperti ini bukan kami minta tetapi diberi.
“Malah bila ditolak pun orang mengata, menerima pun orang mengata,” katanya.
Perancangan Rosyam
Berkongsi perancangannya selepas ini, Rosyam berkata, dia kini dalam rangka untuk membesarkan syarikatnya dan membuka RK Skrin yang akan menumpukan dalam penerbitan filem.
Katanya, tahun depan akan dua filem antaranya filem Balistik yang turut dibintangi Rita Rudaini dan Adi Putra, akan menemui penonton pada 9 Januari 2014.
“Bulan Disember ini saya akan ke Bangkok untuk siapkan Isyarat Cinta dan seterusnya akan buat perancangan untuk filem Jefrizal. Selain itu saya juga akan fokus dalam penerbitan drama,” katanya.
Hasil Croping Sempurna Membuat Anda Tertipu
Langsung saja yuk kita lifat foto-fotonya di bawah ini :






sumber
Sabtu, 28 Desember 2013
Upah S ks Hanya RM10

Upah Seks Hanya RM10 - KULIM : Siapa sangka remaja berusia 15 tahun yang masih bersekolah di sini, menyimpan pelbagai sejarah hitam dalam hidupnya.
Ida (bukan nama sebenar) adalah anak ketiga daripada lima beradik.
Menurutnya, ketika berusia tujuh tahun, dia dirogol bapa kandungnya beberapa kali sebelum dijadikan alat pemuas nafsu rakan bapanya itu.
Pada usia sementah itu, dia masih tidak mengenal erti kehidupan dan hanya menurut segala arahan bapanya.
Namun, disebabkan tidak tahan dengan perbuatan bapanya, dia menceritakan permasalahan yang menimpanya itu kepada ibunya yang kemudiannya membuat laporan polis.
“Setahun selepas dia merogol saya, saya diarah bapa melayani nafsu kawan-kawannya pula. Saya akan diberi upah RM10 setiap kali melakukan perbuatan keji itu. Saya diminta melakukan perbuatan itu bersama seorang pak cik. Hampir setahun pak cik melakukan perbuatan terkutuk itu terhadap saya.
“Semua ini saya rahsiakan daripada pengetahuan orang lain kerana saya diugut bapa sekiranya perkara ini diketahui orang lain, saya akan dicederakan.
Saya pernah merayu kepada kawan-kawan bapa supaya tidak melakukan perbuatan itu ke atas saya, tetapi mereka tidak endahkan malah terus memuaskan nafsu mereka kerana sudah membayar duit kepada bapa.
“Perkara ini berlaku sehinggalah saya berusia 11 tahun,” katanya.
Dia tidak menafikan perbuatan keji bapanya itu bukan saja berlaku terhadap dirinya malah nasib sama turut dialami beberapa adik beradiknya. Ada di antara mereka diliwat.
Menurutnya, mereka menjadi trauma terhadap bapa yang sering menjadikan mereka adik beradik tempat memuaskan nafsu.
Walaupun ibunya kini bercerai dengan bapanya, lelaki itu masih mengganggu mereka.
“Saya sedih kerana orang sering ambil kesempatan terhadap diri saya sehingga hari ini. Ada antara mereka mengugut untuk menceritakan apa yang berlaku ke atas saya kepada orang lain dan mengaibkan saya semata-mata mahu melakukan hubungan seks dengan saya.
“Saya tertekan dan kini selalu bermasalah. Tidak ramai yang mahu mempercayai saya, malah menganggap saya bohsia. Semua ini tidak benar.
“Polis menyiasat kes ini dan bapa sekarang di bawah jaminan. Saya berharap mahkamah dapat mempercepatkan pendakwaan terhadap bapa saya kerana dia masih berlegar di sekitar kawasan Kulim. Selagi dia masih ada, tidak ada sebarang pembelaan terhadap kami adik beradik,” katanya. – paapaada.blogspot
Ribuan Penunjuk perasaan memutuskan aliran elektrik ke ibu pejabat polis
28 Nov 2013
Unjuk rasa di Thailand (bangkokpost.com)
Bangkok - Mengabaikan imbauan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, demonstran di Thailand tetap melanjutkan aksinya. Para demonstran ini bahkan memutuskan aliran elektrik ke ibu pejabat polis Nasional Thailand.
"Sekarang kami menggunakan generator," ucap pegawai senior polis setempat, Letnan Jenderal Polis Prawut Thavornsiri kepada AFP, Khamis (28/11/2013).
Thavornsiri menuturkan, ada sekitar 1,000 orang demonstran yang berkumpul di luar pejabat besar Polis Thailand di Bangkok. Meski sebahagian besar demonstran anti pemerintah memilih istirehat pada hari ini, namun masih ada demonstran lain yang memang berniat menduduki markas polis setempat.
Aksi ini terjadi setelah PM Yingluck menyampaikan tanggapannya atas hasil undi mosi tidak percaya di parlimen, yang meloloskan Yingluck untuk tetap menjawat PM. Dalam tanggapannya, Yingluck juga menyerukan kepada para demonstran untuk menghentikan aksinya dan duduk bersama mencari solusi.
Para demonstran sengaja merosak dan memotong kabel bekalan elektrik bagi balai polis . Aksi ini juga berdampak pada rumah sakit yang tepat berada di sebelah balai polis.
Namun untungnya pemutusan aliran elektrik tersebut hanya mengenai bangunan bahagian forensik dan tidak berdampak pada fasiliti utama rumah sakit.
Belum dikenal pasti bagaimana reaksi polis terhadap aksi provokatif ini. Namun sejauh ini, anggota keselamatan maupun otoriti Thailand memilih untuk menghindari konfrontasi langsung dengan para demonstran.
Terlebih PM Yingluck menyatakan, dia ingin menghindarkan kekerasan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terulangnya pertumpahan darah tahun 2010 yang semakin memperdalam konflik politik setempat.
Para demonstran menuntut penggulingan Yingluck dari kerusi perdana menteri Thailand. Penyebabnya, Yingluck dianggap sebagai boneka abangnya, Thaksin Shinawatra yang digulingkan tentera dari kerusi PM Thailand pada tahun 2006 lalu. Para demonstran menyerukan mereka tidak akan berhenti sebelum pemerintah memenuhi tuntutan mereka.
Terhadap kondisi ini, ada satu pilihan yang boleh dilakukan Yingluck sebagai PM, yakni membubarkan parlimen dan mengumumkan pelaksanaan pilihanraya dalam waktu terdekat. Keputusan ini tidak terlalu berisiko mengingat parti-parti politik pro-Thaksin selalu memenangi pilihanraya selama satu dekade terakhir.
"Sekarang kami menggunakan generator," ucap pegawai senior polis setempat, Letnan Jenderal Polis Prawut Thavornsiri kepada AFP, Khamis (28/11/2013).
Thavornsiri menuturkan, ada sekitar 1,000 orang demonstran yang berkumpul di luar pejabat besar Polis Thailand di Bangkok. Meski sebahagian besar demonstran anti pemerintah memilih istirehat pada hari ini, namun masih ada demonstran lain yang memang berniat menduduki markas polis setempat.
Aksi ini terjadi setelah PM Yingluck menyampaikan tanggapannya atas hasil undi mosi tidak percaya di parlimen, yang meloloskan Yingluck untuk tetap menjawat PM. Dalam tanggapannya, Yingluck juga menyerukan kepada para demonstran untuk menghentikan aksinya dan duduk bersama mencari solusi.
Para demonstran sengaja merosak dan memotong kabel bekalan elektrik bagi balai polis . Aksi ini juga berdampak pada rumah sakit yang tepat berada di sebelah balai polis.
Namun untungnya pemutusan aliran elektrik tersebut hanya mengenai bangunan bahagian forensik dan tidak berdampak pada fasiliti utama rumah sakit.
Belum dikenal pasti bagaimana reaksi polis terhadap aksi provokatif ini. Namun sejauh ini, anggota keselamatan maupun otoriti Thailand memilih untuk menghindari konfrontasi langsung dengan para demonstran.
Terlebih PM Yingluck menyatakan, dia ingin menghindarkan kekerasan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terulangnya pertumpahan darah tahun 2010 yang semakin memperdalam konflik politik setempat.
Para demonstran menuntut penggulingan Yingluck dari kerusi perdana menteri Thailand. Penyebabnya, Yingluck dianggap sebagai boneka abangnya, Thaksin Shinawatra yang digulingkan tentera dari kerusi PM Thailand pada tahun 2006 lalu. Para demonstran menyerukan mereka tidak akan berhenti sebelum pemerintah memenuhi tuntutan mereka.
Terhadap kondisi ini, ada satu pilihan yang boleh dilakukan Yingluck sebagai PM, yakni membubarkan parlimen dan mengumumkan pelaksanaan pilihanraya dalam waktu terdekat. Keputusan ini tidak terlalu berisiko mengingat parti-parti politik pro-Thaksin selalu memenangi pilihanraya selama satu dekade terakhir.
sumber:detikNews
Jumat, 27 Desember 2013
Tersilap bedah

TOKYO - Sebuah hospital di Jepun mengaku bahawa sekumpulan doktor tersalah membuang payu dara kiri seorang pesakit.
Kesilapan itu berlaku selepas tisu sampelnya bercampur dengan milik seorang pesakit kanser.
Pada tahun lalu, wanita berumur 40-an itu menjalani imbasan mammogram dan diberitahu bahawa dia mungkin menghidap kanser payu dara. Doktor-doktor kemudian membuang payu daranya.
Namun, satu pemeriksaan terperinci mengenai tisu payu dara menunjukkan dia mempunyai mastopathy yang merupakan simptom sama dengan kanser tetapi sepatutnya tidak memerlukan sebarang pembedahan.
"Kami sangat kesal kerana telah menyebabkan pesakit itu menderita yang tidak boleh dibaik pulih," kata Pengarah Hospital Besar Saiseikai, Tatsuya Itoshima. - AFP
Original Link : http://www.health-updates.org/news/top-stories/japanese-woman-loses-breast-in-hospital-blunder/
ARE YOU THE CUTEST THING?Original Link : http://www.health-updates.org/news/top-stories/japanese-woman-loses-breast-in-hospital-blunder/

Click Here !
Kamis, 26 Desember 2013
Tipe Wanita Fantasi Seksualnya
TAK ada yang menyangkal apa yang ada di dalam benak wanita merupakan misteri tersendiri. Entah bagaimana jadinya bila pria mampu mengetahui fantasi bercinta wanita yang ternyata liar.
Fantasi seksual itu semakin hebat ketika wanita sengaja menumpuk ketidakpuasan atau memendam segala keinginannya terhadap pasangan mereka. Semakin banyak keluhan kekurangan yang tidak bisa diterimanya, semakin maksimal pula kenikmatan yang didapatnya melalui cara berfantasi.
Fantasi liar memang sesuatu yang tanpa disadari dapat membantu wanita mencapai obsesinya, dengan kepuasan yang sulit digambarkan. Kapan dan seperti apa fantasi itu terjadi merupakan misteri yang mengasyikkan. Namun, androlog dari RSUP Fatmawati dr Nugroho Setiawan MS SpAnd, memiliki cara pandang yang berbeda.
Menurutnya, fantasi seksual wanita yang satu dengan yang lain tidak sama. "Sebetulnya kita tidak tahu apa yang mereka fantasikan, karena setiap pribadi merupakan individual yang berbeda," kata almamater Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta
Karena itu, sambungnya, anggapan yang menyatakan keterkaitan antara tipe wanita dengan fantasi seksualnya tidak bisa dibenarkan. Karena fantasi seorang wanita merupakan misteri yang tidak bisa ditebak, sehingga susah untuk diketahui.
"Anggapan yang mengungkapkan wanita feminim cenderung memiliki fantasi yang romantis dengan khayalan liar dalam pikirannya yang berlanjut, menyerupai film atau kisah cinta di kehidupan nyata sebenarnya tidak bisa disimpulkan seperti itu," ucap konsultan rubrik seksualitas
Keinginan diperlakukan romantis, lanjut Nugroho, telah terbentuk sejak masa kanak-kanak. "Kalau dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan nuansa romantis, maka biasanya akan terbentuk menjadi kepribadian yang romantis dan cenderung pendiam. Padahal belum tentu bisa dikatakan demikian," beber pria berkacamata ini.
Demikian pula dengan wanita tomboi yang dominan memiliki sikap dan tingkah laku pria. Mereka sering dianggap lebih memiliki fantasi menegangkan, penuh petualangan, bahkan kadang menyeramkan, sebenarnya tidak seperti yang tampak dari luar. Jadi, dont judge a book by the cover ya?
Sudah 20 tahun kami hadapi masalah ini Apa kata TPM
| Harakahdaily, | 14 Jan 2013 |
PONTIAN: Ini bukan di pendalaman Sabah atau Sarawak tetapi di negeri yang lahirnya parti yang memerintah negara sekarang, Umno iaitu di Johor.(Inilah jalan kampung kami bila hujan, yang sudah 20 tahun terbiar. Apa berlaku kepada penunggang ini kalau termasuk lopak?)
Sudah pelbagai usaha yang dibuat penduduk kampung ini untuk membolehkan jalan di kawasan mereka ini ditarkan, namun mereka ditendang ke sana ke sini.
"Saya mengadu kepada YB Ahmad Maslan tentang perkara ini, tapi beliau menyatakan jalan itu kawasan Batu Pahat dan bukan kawasannya," cerita Puan Siti Hadijah Bt Bonaim dalam suratnya kepada Harakahdaily.
Menurut beliau, masalah ini bukan baru bahkan sudah 20 tahun berlalu.
Masalah yang dihadapi mereka kian ketara apabila musim hujan tiba.
"Sejak kebelakangan ini sering kali hujan, ditambah pula dengan kenderaan besar seperti lori yang melalui jalan tersebut," katanya.
Berikut adalah surat Siti Hadijah kepada Harakahdaily bagi mengadu masalah ini.
Assalamualaikum.
Nama saya Siti Hadijah Bt Bonaim (gambar). Saya wakil penduduk Kampung Parit Abas Darat , 82210, Benut, Pontian, Johor. Saya ingin membuat permohonan naik taraf jalan di kampung saya dari tanah merah ke tanah tar.
Ini kerana sejak kebelakangan ini sering kali hujan, ditambah pula dengan kenderaan besar seperti lori yang melalui jalan tersebut.
Dalam sehari lebih kurang 20 buah lori menggunakan jalan itu.
Jalan tersebut boleh menembusi ke Rejo Sari, Air Hitam, Parit Raja, dan Batu Pahat.
Jalan tersebut yang belum di tar lebih kurang 1 kilometer lagi.
Sebelum ini pun saya telah mengadu hal ini ke dalam surat khabar Berita Harian, dan menelefon terus kepada Yb Ahmad Maslan, YB Ayub Bin Jamil, Ketua Kampung dan pihak atasan yang lain.
Namun begitu, tiada apa-apa tindakan yang dilakukan. Saya berasa amat dukacita kerana sudah 20 tahun jalan tersebut tidak di tar.
Saya mengadu kepada YB Ahmad Maslan tentang perkara ini, tapi beliau menyatakan jalan itu kawasan Batu Pahat dan bukan kawasannya.
Tambahan pula, kadang kala hujan di waktu pagi, anak saya hendak pergi ke sekolah susah kerana keadaan jalan yang lecak dan pada waktu panas jalan berabuk pula.
Saya berharap agar pihak tuan datang dan melihat sendiri keadaan jalan ke rumah saya.
Segala kerjasama amat dihargai dan tindakan segera dilakukan.
Jikalau ada sebarang kemusykilan, boleh hubungi di talian ini. (012-7519037). Ini no telefon suami saya, Sarni Bin Saaim.
Rabu, 25 Desember 2013
Info Kenapa Ramai Orang Cina Menyokong Adam Adli
Ulasan dalam tempoh lapan tahun saya bekerja sebagai seorang wartawan, cuma dua kali sahaja saya perhatikan orang Cina keluar beramai-ramai untuk menyokong aktivis Melayu yang ditahan.

Kes yang pertama berlaku pada tahun 2008 apabila penulis blog politik termasyhur waktu itu, Raja Petra Kamarudin, ditahan bawah Akta Keselamatan Negeri (ISA) selama sebulan.
Waktu itu, Raja Petra ( kiri ) dianggap sebagai "hero" oleh pembaca blognya, yang kebanyakan orang Cina dan India kawasan bandar kerana rencana "pedas" yang ditulis secara eksklusif dalam Bahasa Inggeris.
Kalau kita lihat gambar-gambar sewaktu dia di bebaskan, memang kebanyakan peminatnya yang berkumpul di mahkamah adalah orang bukan Melayu.
Sebelum dibebaskan, dianjurkan beberapa acara nyalaan lilin untuk menunjukkan sokongan, yang juga kebanyakan menarik peserta bukan Melayu.
Kelmarin pula, senario yang hampir sama berlaku berhampiran balai polis Jinjang, di mana sebuah perhimpunan aman untuk menyokong Adam Adli Abdul Halim berlangsung.
Memang terdapat orang Melayu. Antaranya aktivis lama reformasi, geng Solidariti Anak Muda Malaysia (SAMM), geng mahasiswa dan aktivis parti pembangkang.
Mereka faham perjuangan Adam Adli dan datang dari jauh untuk menunjukkan sokongan sampai larut malam.
Tsunami Cina di Jinjang
Tetapi bilangan mereka kecil kalau dibandingkan dengan kehadiran beratus-ratus orang Cina yang mewakili kelas berpendapatan rendah sampai kelas yang menggunakan kereta mewah.
Adanya geng gereja Lutheran, ahli Gerakan Demokratik Pelajar dan Belia Malaysia (Dema) dan geng DAP. Tetapi apa yang mengejutkan, pihak yang tidak dijangkakan turut berhimpun demi Adam Adli.
Adanya Ah Soh bersama tiga anak perempuanya yang masih dalam umur persekolahan. Adanya Ah Seng rambut perang membawa motorsikal Suzuki RG.
Adanya ah pek yang memakai singlet putih jenama pagoda. Adanya Ah Siang, seorang pakar penulis aplikasi untuk iPhone dari Shah Alam.
Sampai 11.30 malam, saya berasa letih dan meminta izin bos saya untuk balik rehat. Tetapi Ah Soh, Ah Seng, Ah Pek dan Ah Siang masih hendak berhimpun, bersorak dan menyanyi Negaraku, walaupun sudah tengah malam dan adanya risiko ditahan polis.
Bagi saya, ini agak pelik. Kalau dibandingkan dengan ketika Raja Petra ditahan, penyokongnya memahami pendiriannya kerana dia sudah menulis rencana sejak beberapa dekad.
Manakala, Adam pula masih dikira orang baru dalam arena aktivis dan pendirian. Ataupun idealismenya kurang menarik perhatian orang ramai kerana dia bukan seorang penulis prolifik seperti Raja Petra.
Kesilapan keutamaan
Tidak lama selepas polis menahan 18 peserta (antaranya, 11 lelaki dan 4 perempuan Cina), saya sempat berborak dengan beberapa orang Cina yang bagi saya, tidak menonjolkan ciri-ciri kaki demonstrasi.
Tiada seorang pun yang tahu tentang latar belakang Adam Adli, ataupun kisah beliau menurunkan bendera perdana menteri di PWTC.
Tetapi, kebanyakan orang yang ditemuramah nampaknya tidak puas hati melihat seorang mahasiswa ditahan kerana hujahnya di sebuah forum, sedangkan pihak berkuasa sepatutnya mengutamakan benda lain yang lebih penting.
"Itu (sebut nama seorang pemimpin BN) dia tak mahu tangkap. Olang jahat dia tak mahu tangkap. Mengapa tangkap budak itu?"
Ini merupakan pandangan yang lazim diluahkan orang yang ditemuramah. Sebaliknya, soal bangsa Adam Adli tidak disentuh langsung.
Jadi kalau mahu menjawab soalan yang dikemukakan sebuah akhbar tempatan, apa lagi Cina yang berkumpul di sekitar balai Jinjang semalam mahu, jawapannya keadilan.
Mereka mahu pihak berkuasa menyempurnakan tugas mereka secara adil dan saksama, bukan membuang masa menutup mulut aktivis muda yang cuba untuk menegakkan sistem pilihan raya yang bersih.
Itu saja Cina mahu?
Saya juga membuat kesimpulan, orang Cina yang saya nampak semalam juga masih mahu kepimpinan Melayu.
Pada tahun 2008, Raja Petra antara pemimpin yang diagung-agungkan orang Cina kerana hujahnya berlandaskan keadilan.
Sekarang pula orang Cina mengagung-agungkan pemimpin Melayu seperti Anwar Ibrahim, Nik Abdul Aziz Nik Mat, Khalid Ibrahim, Nizar Jamaluddin, Salahuddin Ayub, Rafizi Ramli dan sebagainya kerana prestasi pencapaian mereka.
Pernahkah para pembaca dengar orang Cina kata dia hendak lihat Lim Kit Siang ( kanan ), Karpal Singh ataupun Dr Chua Soi Lek sebagai perdana menteri? Tidak.
Ketiga-tiga pemimpin ini tidak begitu fasih bahasa kebangsaan pun. Macam mana pula mereka hendak menggubal undang-undang?
Saya juga berpendapat orang Cina memahami bahawa kebanyakan orang Malaysia adalah orang Islam yang memerlukan pimpinan orang Islam. Ini kerana perlembagaan telah menetapkan Agong sebagai penjaga hal-ehwal Islam dan seorang perdana menteri adalah wakil eksekutif Tuanku.
Saya mengaku, kesimpulan yang saya temukan ini mungkin simplistik sebab ia berdasarkan satu senario yang jarang berlaku dan berdasarkan pendapat segelintir peserta malam kelmarin.
Tetapi saya harap pemerhatian saya semalam dapat membuka lagi ruang perbincangan tentang "Apa lagi Cina mahu" dan adakah semua perbuatan mereka merupakan pecaturan licik bersifat perkauman, seperti didakwa sesetengah pihak.
Setahu saya, Adam Adli bukan Cina dan tidak pernah cuba menghasut orang Cina. Secara umumnya, orang Cina tidak kenal dia pun, lebih-lebih lagi orang Cina Jinjang.
Admin: Rencana ini ditulis oleh ANDREW ONG bertugas di Malaysiakini (laman Bahasa Inggeris). Ini rencana pertamanya yang ditulis dalam Bahasa Melayu.
[Sumber]
Selengkapnya

Kes yang pertama berlaku pada tahun 2008 apabila penulis blog politik termasyhur waktu itu, Raja Petra Kamarudin, ditahan bawah Akta Keselamatan Negeri (ISA) selama sebulan.
Waktu itu, Raja Petra ( kiri ) dianggap sebagai "hero" oleh pembaca blognya, yang kebanyakan orang Cina dan India kawasan bandar kerana rencana "pedas" yang ditulis secara eksklusif dalam Bahasa Inggeris.
Kalau kita lihat gambar-gambar sewaktu dia di bebaskan, memang kebanyakan peminatnya yang berkumpul di mahkamah adalah orang bukan Melayu.
Sebelum dibebaskan, dianjurkan beberapa acara nyalaan lilin untuk menunjukkan sokongan, yang juga kebanyakan menarik peserta bukan Melayu.
Kelmarin pula, senario yang hampir sama berlaku berhampiran balai polis Jinjang, di mana sebuah perhimpunan aman untuk menyokong Adam Adli Abdul Halim berlangsung.
Memang terdapat orang Melayu. Antaranya aktivis lama reformasi, geng Solidariti Anak Muda Malaysia (SAMM), geng mahasiswa dan aktivis parti pembangkang.
Mereka faham perjuangan Adam Adli dan datang dari jauh untuk menunjukkan sokongan sampai larut malam.
Tsunami Cina di Jinjang
Tetapi bilangan mereka kecil kalau dibandingkan dengan kehadiran beratus-ratus orang Cina yang mewakili kelas berpendapatan rendah sampai kelas yang menggunakan kereta mewah.
Adanya geng gereja Lutheran, ahli Gerakan Demokratik Pelajar dan Belia Malaysia (Dema) dan geng DAP. Tetapi apa yang mengejutkan, pihak yang tidak dijangkakan turut berhimpun demi Adam Adli.
Adanya Ah Soh bersama tiga anak perempuanya yang masih dalam umur persekolahan. Adanya Ah Seng rambut perang membawa motorsikal Suzuki RG.
Adanya ah pek yang memakai singlet putih jenama pagoda. Adanya Ah Siang, seorang pakar penulis aplikasi untuk iPhone dari Shah Alam.
Sampai 11.30 malam, saya berasa letih dan meminta izin bos saya untuk balik rehat. Tetapi Ah Soh, Ah Seng, Ah Pek dan Ah Siang masih hendak berhimpun, bersorak dan menyanyi Negaraku, walaupun sudah tengah malam dan adanya risiko ditahan polis.
Bagi saya, ini agak pelik. Kalau dibandingkan dengan ketika Raja Petra ditahan, penyokongnya memahami pendiriannya kerana dia sudah menulis rencana sejak beberapa dekad.
Manakala, Adam pula masih dikira orang baru dalam arena aktivis dan pendirian. Ataupun idealismenya kurang menarik perhatian orang ramai kerana dia bukan seorang penulis prolifik seperti Raja Petra.
Kesilapan keutamaan
Tidak lama selepas polis menahan 18 peserta (antaranya, 11 lelaki dan 4 perempuan Cina), saya sempat berborak dengan beberapa orang Cina yang bagi saya, tidak menonjolkan ciri-ciri kaki demonstrasi.
Tiada seorang pun yang tahu tentang latar belakang Adam Adli, ataupun kisah beliau menurunkan bendera perdana menteri di PWTC.
Tetapi, kebanyakan orang yang ditemuramah nampaknya tidak puas hati melihat seorang mahasiswa ditahan kerana hujahnya di sebuah forum, sedangkan pihak berkuasa sepatutnya mengutamakan benda lain yang lebih penting.
"Itu (sebut nama seorang pemimpin BN) dia tak mahu tangkap. Olang jahat dia tak mahu tangkap. Mengapa tangkap budak itu?"
Ini merupakan pandangan yang lazim diluahkan orang yang ditemuramah. Sebaliknya, soal bangsa Adam Adli tidak disentuh langsung.
Jadi kalau mahu menjawab soalan yang dikemukakan sebuah akhbar tempatan, apa lagi Cina yang berkumpul di sekitar balai Jinjang semalam mahu, jawapannya keadilan.
Mereka mahu pihak berkuasa menyempurnakan tugas mereka secara adil dan saksama, bukan membuang masa menutup mulut aktivis muda yang cuba untuk menegakkan sistem pilihan raya yang bersih.
Itu saja Cina mahu?
Saya juga membuat kesimpulan, orang Cina yang saya nampak semalam juga masih mahu kepimpinan Melayu.
Pada tahun 2008, Raja Petra antara pemimpin yang diagung-agungkan orang Cina kerana hujahnya berlandaskan keadilan.
Sekarang pula orang Cina mengagung-agungkan pemimpin Melayu seperti Anwar Ibrahim, Nik Abdul Aziz Nik Mat, Khalid Ibrahim, Nizar Jamaluddin, Salahuddin Ayub, Rafizi Ramli dan sebagainya kerana prestasi pencapaian mereka.
Pernahkah para pembaca dengar orang Cina kata dia hendak lihat Lim Kit Siang ( kanan ), Karpal Singh ataupun Dr Chua Soi Lek sebagai perdana menteri? Tidak.
Ketiga-tiga pemimpin ini tidak begitu fasih bahasa kebangsaan pun. Macam mana pula mereka hendak menggubal undang-undang?
Saya juga berpendapat orang Cina memahami bahawa kebanyakan orang Malaysia adalah orang Islam yang memerlukan pimpinan orang Islam. Ini kerana perlembagaan telah menetapkan Agong sebagai penjaga hal-ehwal Islam dan seorang perdana menteri adalah wakil eksekutif Tuanku.
Saya mengaku, kesimpulan yang saya temukan ini mungkin simplistik sebab ia berdasarkan satu senario yang jarang berlaku dan berdasarkan pendapat segelintir peserta malam kelmarin.
Tetapi saya harap pemerhatian saya semalam dapat membuka lagi ruang perbincangan tentang "Apa lagi Cina mahu" dan adakah semua perbuatan mereka merupakan pecaturan licik bersifat perkauman, seperti didakwa sesetengah pihak.
Setahu saya, Adam Adli bukan Cina dan tidak pernah cuba menghasut orang Cina. Secara umumnya, orang Cina tidak kenal dia pun, lebih-lebih lagi orang Cina Jinjang.
Admin: Rencana ini ditulis oleh ANDREW ONG bertugas di Malaysiakini (laman Bahasa Inggeris). Ini rencana pertamanya yang ditulis dalam Bahasa Melayu.
[Sumber]
Langganan:
Komentar (Atom)